DPD LDII SLEMAN Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Related Articles
Sleman (28/7) – Dalam rangka mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045, Panewu Anom Ngagglik, Bambang Etri Martejo, S.IP., MM., MAP., menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini melalui kegiatan bernuansa Islami. Hal ini disampaikan pada acara Festival Anak Sholeh-Sholehah (FASS) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang (PC) LDII Kapanewon Ngagglik, Minggu (28/7/2024).
“Kegiatan ini sangat luar biasa dan harus terus dilanjutkan karena membentuk dan mendidik karakter anak secara berkesinambungan untuk menjadikan mereka anak-anak sholeh. Anak sholeh terbentuk melalui kegiatan-kegiatan bernuansa Islami yang mengenalkan sendi-sendi dasar keagamaan, sehingga nantinya insyaAllah mereka akan menguasai teknologi informasi yang sangat luar biasa untuk Indonesia yang emas,” ujar Bambang di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Acara FASS yang berlangsung di Green Kayen, dengan suasana yang dekat dengan sungai dan syahdu, dihadiri oleh anak-anak TPA dan TPQ PC LDII Ngagglik. Tujuan utama acara ini adalah membina dan mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi dunia yang semakin maju dengan keseimbangan antara ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Ketua PC LDII Kapanewon Ngagglik, Dadang Sudaryanto, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran Panewu Anom Ngagglik. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Panewu Anom yang telah bersedia membuka dan hadir dalam acara ini. Masukan-masukan beliau sangat membangun dan menjadi motivasi bagi kami untuk terus melanjutkan program ini di tahun-tahun berikutnya. Acara ini menjadi parameter bagi kami untuk mengukur pencapaian target-target kurikulum kami dan terus mengevaluasinya,” ujarnya.
Selain kegiatan utama, acara ini juga dimeriahkan dengan adanya bazar yang diselenggarakan oleh panitia untuk mendukung UMKM setempat. “Bazar ini juga menjadi terobosan untuk melancarkan rezeki para pelaku UMKM di Ngagglik,” kata Afin sebagai Ketua Panitia.
Bambang menekankan bahwa kegiatan seperti FASS sangat penting untuk membentuk generasi yang berakhlakul karimah dan menguasai teknologi. “Harapan saya, kegiatan ini terus dilanjutkan. Anak-anak harus terus belajar dan menuntut ilmu, serta memiliki akhlakul karimah. Teknologi maju harus diiringi dengan keimanan yang kuat. Dengan demikian, kita akan mencapai generasi emas 2045 yang tidak hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar menjadi kenyataan,” tambahnya.
Dengan kegiatan ini, anak-anak TPA dan TPQ PC LDII Ngagglik diharapkan dapat menjadi generasi yang cerdas, bermoral, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju, adil, dan makmur pada tahun 2045. Festival Anak Sholeh-Sholehah menjadi bukti nyata bahwa melalui pendidikan agama yang kuat dan karakter yang baik, generasi muda dapat dipersiapkan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
