
SLEMAN – Galang, petani muda warga PC LDII Turi, berhasil membuktikan bahwa integrasi pertanian dan peternakan mampu memberikan hasil menguntungkan. Dengan memadukan budidaya cabai dan peternakan ayam petelur, pemuda LDII ini menciptakan sistem pertanian berkelanjutan yang menghasilkan hingga meraup Rp. 5 juta per kali panen.
Kunci kesuksesan sistem ini terletak pada pemanfaatan kotoran ayam sebagai pupuk organik. “Setiap minggu saya mengumpulkan kotoran ayam, kemudian memprosesnya melalui fermentasi selama seminggu sebelum digunakan di lahan cabai,” jelas Galang. Metode ini tidak hanya menghemat biaya pupuk, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Keunggulan sistem terpadu ini mencakup tiga aspek utama: ekonomis, ekologis, dan praktis. Dari segi ekonomi, Galang berhasil menekan biaya produksi hingga 30% sekaligus meningkatkan hasil panen. Aspek ekologi terlihat dari berkurangnya limbah peternakan yang mencemari lingkungan. Sementara dari sisi praktis, sistem ini relatif mudah diaplikasikan dengan peralatan sederhana.
Ketua PC LDII Turi, H Juwanto menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap Galang Pemuda LDII yang tekun menggeluti bidang pertanian. “Pilihan mas Galang sebagai salah satu remaja LDII yang memilih profesi manjadi petani profesional, melek teknologi dan menerapkan integrated farming perlu mendapatkan dukungan penuh, sehingga dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk menjadikan profesi petani menjadi pilihan dalam meraih kesuksesan,” ungkapnya.
Selain itu, H Juwanto juga menyampaikan bahwa inovasi pertanian saat ini sudah sangat banyak dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Maka dari itu, kemajuan di sektor pertanian negara sudah semakin terbuka lebar sehingga sangat memudahkan untuk generasi muda di Indonesia dalam memperoleh akses pelatihan, fasilitasi alat pertanian, pupuk, bibit unggul dan lain-lain.

Melalui inovasinya, Galang menyampaikan pesan penting: “Harapan saya, para pemuda tidak malu untuk bertani maupun beternak. Memang di awal agak susah, tetapi jika dijalani dengan konsisten bisa menghasilkan cuan yang lumayan dalam sekali panen.” Ia membuktikan bahwa pertanian modern mampu menjadi lapangan pekerjaan yang menjanjikan bagi generasi muda.
Sistem pertanian terpadu ala Galang ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan lokal. Dengan semangat dan inovasi, ia menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap relevan dan prospektif di era modern.
Author: Bagus
DPD LDII SLEMAN Lembaga Dakwah Islam Indonesia