DPD LDII SLEMAN Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Sleman, (8/6) — Kegiatan Temu Tiap Bulan (TUAN) ke-9 di KBM Darul Hikmah berlangsung meriah dan inspiratif. Mengusung tema “Caberawit Jualan Es Krim”, para santri usia PAUD hingga kelas 6 SD terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang mengajarkan keterampilan membuat es krim serta praktik berwirausaha secara langsung.
Program TUAN sendiri merupakan agenda rutin yang pertama kali digelar pada Februari 2024 sebagai wadah pembinaan karakter dan kemandirian santri Caberawit. Jika sebelumnya diadakan setiap bulan, kini TUAN hadir dua bulan sekali untuk menyesuaikan dengan program lainnya di KBM.
Pada TUAN#9 ini, nilai-nilai Tri Sukses Generus — Alim Faqih, Berakhlaqul Karimah, dan Mandiri — menjadi landasan utama pelaksanaan kegiatan. Program ini dirancang tidak hanya sebagai ajang kreativitas, tetapi juga sebagai upaya pembentukan karakter sejak dini. Beberapa tujuan yang diusung di antaranya melatih keterampilan, menumbuhkan jiwa kewirausahaan, mengasah kreativitas, serta menanamkan sikap mandiri.
Rangkaian Kegiatan TUAN#9
Pada hari pertama (15 Mei 2025), kegiatan dibuka dengan motivasi bertema Tri Sukses Generus oleh Arya Mustofainal Akhyar selaku Koordinator Guru Santri Caberawit. Peserta kemudian dibagi dalam beberapa kelompok untuk menerima alat dan bahan pembuatan es krim. Chyntya Desta Permata memberikan demonstrasi pembuatan es krim sebelum peserta mempraktikkannya secara langsung. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menentukan nama produk, strategi promosi, dan konsep media pemasaran.
Hari kedua (16 Mei 2025) diisi dengan sesi review dan pelaksanaan rencana promosi. Para peserta membuat materi pemasaran dan merekam video promosi. Selanjutnya dikirim ke Grup KBM Darul Hikmah disertai informasi nama produk, anggota kelompok, dan kontak pemesanan.
Puncaknya berlangsung pada 19 Mei 2025 saat kegiatan penjualan. Santri menjajakan es krim hasil buatan mereka kepada orang tua yang hadir dalam pengajian, dengan sistem pre-order yang telah dilakukan sebelumnya. Mereka melakukan transaksi secara langsung mulai dari menyambut pembeli hingga menyerahkan produk.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para orang tua. Salah satu wali santri menyebut acara ini tidak hanya menarik, tetapi juga memberi pengalaman belajar yang lengkap, mulai dari memasak, membuat poster, mengedit video, hingga mengelola keuangan.
Program TUAN#9 menjadi bukti bahwa pendidikan karakter dapat dikemas secara menyenangkan, aplikatif, dan penuh makna. Anak-anak tak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga dari pengalaman nyata yang membekas dalam proses tumbuh kembang mereka.
writer: Chyntya
