Tips Sukses: Pengajian Progress Generus Depok

Para peserta Pengajian Progres Generus yang sedang mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan

Sleman(17/10) – Acara Suplementer rutin yang bertajuk “PENGAJIAN PROGRESS GENERUS”, sukses mencatatkan sejarah baru dengan antusiasme luar biasa dari kalangan generus. Kegiatan yang berlangsung serentak di dua lokasi, Masjid Al Awwabin (Wilayah Barat) dan Masjid Al Barokah (Wilayah Timur), terdapat peningkatan kehadiran peserta (hadir + ijin), yaitu dari 79,60% (238 peserta) meningkat menjadi 85,14% (275 peserta). Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa strategi pendekatan personal berbasis empati mampu memaksimalkan partisipasi generasi muda dalam kegiatan keagamaan.

Kunci Keberhasilan: 7 Tips Jitu Panitia

Ketua Panitia Pelaksana, H. Sumarwiyanto, M.Si, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini. “Kami tidak menyangka antusiasme generus sebesar ini. Ini berkat pendekatan holistik yang kami terapkan, fokus pada membangun hubungan manusiawi, bukan sekadar acara formal,” ujarnya. Berikut 7 strategi kunci yang diimplementasikan panitia:

  1. Membangun Keakraban
    Panitia secara intensif berinteraksi langsung dengan generus melalui grup WhatsApp dan kunjungan rutin ke komunitas pemuda. “Kami ingin mereka merasa punya ‘keluarga’ di masjid, bukan hanya sebagai pengunjung,” tambah Sumarwiyanto.
  2. Mendengarkan Secara Aktif
    Sebelum acara, panitia menggelar sesi curhat bersama pemuda untuk menampung aspirasi. Hasilnya, banyak masukan konstruktif seperti permintaan topik bahasan relevan (misalnya, keseimbangan agama dan karir) yang kemudian diakomodir dalam materi pengajian.
  3. Empati dan Aksi Nyata
    Ketika sejumlah pemuda mengeluhkan kesulitan transportasi, panitia menyediakan layanan antar-jemput gratis dari titik kumpul terdekat. “Kami tidak hanya bilang ‘kami pahami’, tapi buktikan dengan tindakan,” jelas Fauzi sebagai, koordinator lapangan.
  4. Kehangatan dan Kepekaan
    Suasana acara dirancang santai dan materi nasehat yang menggugah semangat perjuangan generasi muda sebagai penerus perjuangan agama Islam di masa mendatang.
  5. Apresiasi untuk Setiap Peran
    Panitia memberikan salam senyum sapa dalam setiap kehadiran generus dalam acara. “Mereka merasa dihargai, jadi termotivasi berkontribusi lebih,” kata Fauzi.
  6. Mendorong Partisipasi dalam Amali Jami’
    Para pemuda dilibatkan langsung dalam setiap kegiatan, seperti persiapan tempat, bersih-bersih masjid setelah pengajian selesai, saling mengingatkan dan peduli. “Ini membuat mereka merasa memiliki tanggung jawab, bukan hanya sekadar hadir,” papar Fauzi.
  7. Suri Tauladan yang Konsisten
    Para pengurus dan ustaz menjadi contoh dengan kehadiran tepat waktu (in time) dan pelaksanaan acara dengan nasehat agama yang menggugah semangat generasi muda. 

Dampak Luar Biasa

Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari ketua DPW LDII, H. Ir. Atus Syahbuddin,PhD. “Ini model pembinaan pemuda yang inspiratif. Mereka bukan hanya diundang, tapi didengar dan diberdayakan,” ujarnya. Salah satu peserta, Rina (19), berbagi pengalamannya: “Biasanya pengajian terasa kaku, tapi di sini kami bebas bertanya, curhat, dan merasa diterima. Saya jadi rajin datang ke masjid sekarang!” ungkap Atus.

Panitia berencana menjadikan acara ini sebagai agenda rutin bulanan dengan terus berinovasi. “Kami ingin terus membangun ekosistem masjid yang ramah pemuda. Depok bagian selatan harus jadi contoh!” pungkas Sumarwiyanto dengan optimis.

About Ichsan Rusdianto

Check Also

PAC LDII Sukoharjo Gelar Cek Kesehatan, Wujudkan Masyarakat Sehat

Sleman(25/9) – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sukoharjo menunjukkan komitmennya terhadap …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *