Sleman– Negara Indonesia segera menghadapi bonus demografi. Artinya, jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi. Menurut Badan Perencanaan Nasional, pada tahun 2030 jumlah usia produktif bisa mencapai 64% dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.
Kondisi ini memberikan peluang besar terhadap peningkatan kompetensi dan kontribusi remaja dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam organisasi. Sebagian besar pengurus organisasi masyarakat (ormas) berasal dari kalangan dewasa bahkan usia lanjut.
Bagaimana LDII Sleman Menyikapinya?
Melihat hal ini, Pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sleman wilayah barat mengangkat topik “Bagaimana cara Remaja LDII berkontribusi untuk organisasi dan Ibu Pertiwi?” di dalam sebuah Pengajian Remaja LDII, Minggu (21/11/2021). Pengajian kali ini diadakan secara hybrid. Sekitar 700 remaja LDII Sleman wilayah barat mengikuti kegiatan dari 27 studio mini di tingkat Kapanewon, Kelurahan, dan Majelis Taklim.

Materi bertajuk ‘Tafaqqohuu Qobla an Tusawwaduu’ disampaikan oleh Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., Ketua terpilih Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY masa bakti 2021-2026. Atus mendorong generasi muda LDII agar aktif berkontribusi untuk negeri. “Pahamkanlah dirimu sebelum kamu dipasrahi (amanat menjadi pemimpin),” ucapnya.
Sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan, remaja LDII-lah yang akan terjun dalam dunia organisasi untuk meneruskan tongkat estafet kepengurusan. Namun, era digital dengan segala kemudahannya nampaknya justru memunculkan generasi ‘rebahan’ yang minim akan kontribusi.
“Perlu proses panjang yang tak mulus sebelum mencapai sebuah tujuan, maka siapkanlah dirimu,” tegas Atus. Menurutnya, kontribusi riil remaja LDII bisa dimulai dengan berpartisipasi aktif dalam organisasi, sambil mengasah potensi diri. Berbekal 3 hal pokok yang wajib dipahami dalam berorganisasi yakni komunikasi, karya, dan kontribusi, Atus mengajak remaja LDII Sleman untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Dalam kesempatan yang sama, Atus menuturkan bahwa Organisasi LDII telah lama mencanangkan 8 bidang pengabdian untuk negeri yakni kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, kesehatan dan pengobatan herbal, teknologi Informasi, serta Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan adanya pemahaman secara komprehensif terhadap bidang pengabdian tersebut, remaja LDII diharapkan mampu mendorong kontribusinya sesuai kemampuan masing-masing.